Wednesday, July 28, 2010

Daun Sirih Merah



Sirih merah dengan nama Latin Piper crocatum, biasanya digunakan sebagai tanaman penghias taman, dengan bentuk daun yang berbentuk hati berwarna hijau tua mengkilat ditambah dengan guratan warna merah di tulang daun semakin maenambah eksotisme tersendiri bagi daun sirih merah. Selain dari penampilanya yang indah, sirih merah juga bisa dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional.

Masyarakat Sleman, Yogyakarta khususnya, telah memanfaatkan khasiat herbal sirih merah ini turun temurun. Secara empiris, selain kencing manis, herbal sirih merah sering dimanfaatkan sebagai obat alternatif ambeien, peradangan, kanker, asam urat, hipertensi (darah tinggi), hepatitis, kelelahan dan maag.

Senyawa fitokimia yang terkandung dalam teh sirih merah yakni alkoloid, saponin, tanin, dan flavonoid. Menurut Ivorra, M.D dalam buku “A Review of Natural Product and Plants as Potensial Antidiabetic,” senyawa aktif alkaloid teh sirih dan flavonoid teh merah memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah. Hara (1993) menyatakan senyawa tannin herbal sirih dan saponin dapat dipakai sebagai antimikroba (bakteri dan virus).


Ciri utama sirih merah
Ciri khas tanaman tropis ini yang bisa dijadikan teh sirih, berbatang bulat hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya sebagai produksi teh merah bertangkai membentuk jantung hati dan bagian atasnya meruncing. Permukaan daun sirih merah mengkilap dan tidak merata. Seperti sirih hijau, tanaman teh sirih merah juga tumbuh merambat di pagar atau pohon. Daunnya berasa pahit getar, namun beraroma lebih wangi dibanding sirih hijau. Bila disobek, daun sirih merah akan berlendir.

Terapi Daun Sirih Merah

RADANG PROSTAT.

a. Ramuan Daun Sirih Merah secara tunggal.
Daun sirih merah 6 lembar, dicuci bersih dan diiris kecil-kecil kemudian direbus dengan air 2 gelas (400ml) sampai tersisa 1 gelas. Ramuan disaring dan diminum setelah dingin (bias ditambahkan madu sebanyak 2 sendok teh) dua kali sehari, sekali minum 1 gelas.
b. Ramuan Daun Sirih Merah dengan tanaman obat lainnya.
Daun sirih merah sebanyak 4 lembar, umbi dewa kering 5 gram, dan daun takila yang masih muda sebanyak 3 gram. Semua bahan dicuci bersih dan direbus dengan air 2,5 gelas (500ml) sampai mendidih dan tersisa 1,5 gelas. Selanjutnya disaring dan diminum setelah dingin tiga kali sehari. Sekali minum 0,5 gelas.

KANKER PAYUDARA

Ambil 6 lembar daun sirih merah, dan 4 gelas air. Rebus dengan api kecil sampai 2 gelas (lebih bagus campur madu + jeruk nipis supaya tidak terlalu pahit) minumlah air rebusan sirih merah tersebut.

JANTUNG KORONER

a. Ramuan daun sirih merah secara tunggal.
Daun sirih merah berukuran sedang sebanyak 3-4 lembar atau ukuran kecil sebanyak 6-8 lembar. Daun sirih merah dicuci bersih, kemudian diiris kecil-kecil. Selanjutnya direbus dengan air sebanyak 4 gelas (800ml) sampai mendidih dan tersisa 2 gelas dan disaring. Ramuan ini diminum selagi hangat dua kali sehari sebelum makan, sekali minum 1 gelas.
b. Ramuan Daun Sirih merah dengan tanaman obat lainnya
Daun sirih merah berukuran sedang sebanyak 3-4 lembar, daun asam 30 gram, belimbing sayur 2 buah, umbi dewa kering 3 gram, dan daun ginseng 4 lembar. Semua bahan dicuci bersih dan diiris kecil-kecil, lalu direbus dengan 3 gelas air (600ml) hingga tersisa 1,5 gelas. Ramuan ini diminum tiga kali sehari selagi hangat dan bias ditambahkan satu sendok the madu. Sekali minum 0,5 gelas.


DIABETES MELITUS ATAU KENCING MANIS.

a. Ramuan daun sirih merah secara tunggal
Petik tiga lembar daun sirih merah setengah tua dari daun de enam atau ketujuh dari pucuk. Cuci bersih semua daun, kemudian iris kecil-kecil. Rebus dengan air sebanyak 3 gelas (600ml) sampai mendidih dan tersisa 1,5 gelas. Minum air rebusan daun sirih merah ini sehari tiga kali sebelum makan, sekali minum 0,5 gelas.
b. Ramuan Daun sirih merah dengan Tanaman obat lainnya.
Tiga lembar daun sirih merah ukuran sedang, 40 gram kulit kayu gayam yang sudah dibersihkan bagian luarnya, dan 30 gram kulit kayu jamblang kering. Ketiga bahan ini diseduh dengan 2 gelas (400ml) air hingga mendidih dan tersisa satu gelas. Selanjutnya, ramuan disaring dan diminum sehari dua kali pada pagi dan sore hari sebelum makan, sekali minum 0,5 gelas.

Sirih Merah untuk Organ Kewanitaan (Basuh Vagina)

Daun Sirih merah yang tidak terlalu tua sebanyak 8 lembar dicuci bersih, kemudian diiris-iris selebar 1 cm. Daun sirih merah direbus dengan air 4 gelas (800ml) sampai mendidih. Setelah dingin barulah bisa digunakan untuk membasuh vagina dua kali sehari, pada pagi dan malam hari sebelum tidur. Bisa dilakukan secara rutin tiga hari dalam seminggu. Air rebusan ini bermanfaat menjaga kebersihan dan kesehatan organ kewanitaan.

Sirih Merah untuk Sirup (Obat Batuk atau Penambah nafsu makan)

Sirih Merah untuk Sirup (Obat Batuk atau Penambah nafsu makan)
Daun Sirih merah yang tidak terlalu tua sebanyak 10 lembar dicuci bersih dengan air mengalir, kemudian direndam dalam Alkohol 70% selama 30 menit agar bakterinya mati. Daun sirih merah ditambah gula putih 100gram direbus dengan air 4 gelas (800ml) sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin dituangkan kedalam botol yang bersih dan steril. Ramuan ini bias diminum tiga kali sehari, sekali minum 1 sendok makan.


Sirih Merah untuk obat luar yang dibalurkan.

Sirih Merah untuk obat luar yang dibalurkan.
Daun sirih merah yang sudah tua secukupnya, cuci hingga bersih lalu rendam dengan alcohol 70% selama 30 menit agar bakteri yang menempel mati. Selanjutnya, daun sirih merah ditumbuk hingga halus. Pemakaiannya dilakukan dengan cara dibalurkan kebagian tubuh yang sakit, seperti koreng, gatal-gatal, eksim, luka bernanah yang sulit sembuh, gangrene ringan, jerawat berat yang menumpuk, kadas. Pemakaian dilakukan dua kali sehari, pada pagi dan sore hari..

Sirih Merah untuk Obat Kumur

Ambil Daun Sirih Merah yang segar sebanyak 5 lembar. Daun dicuci bersih dan direbus dengan air 2 gelas (400ml) sampai tersisa 1 gelas. Gunakan untuk berkumur tiga kali sehari. Ramuan ini sangat baik untuk mengobati gusi berdarah, gusi berlubang, sariawan, radang pada tenggorok, dan bau mulut.

Budidaya
Sirih merah dapat diperbanyak secara vegetatif dengan penyetekan atau pencangkokan karena tanaman ini tidak berbunga. Penyetekan dapat dilakukan dengan menggunakan sulur dengan panjang 20 - 30 cm. Sulur sebaiknya dipilih yang telah mengeluarkan akar dan mempunyai 2 - 3 daun atau 2 - 3 buku. Untuk mengurangi penguapan, daun di ku-rangi sebagian atau buang seluruh-nya. Sulur diambil dari tanaman yang sehat dan telah berumur lebih dari setahun. Cara perbanyakan dengan dengan setek dapat dilakukan dengan me-nyediakan media tanam berupa pasir, tanah dan kompos dengan perban-dingan 1 : 1 : 1. media tersebut di-masukkan ke dalam polibeg berdi ameter 10 cm yang bagian bawah-nya sudah dilubangin. Setek yang telah dipotong-potong direndam dalam air bersih selama lebih kurang 15 menit. Setek ditanam pada poli-beg yang telah berisi media tanam. Letakkan setek ditempat yang teduh dengan penyinaran matahari lebih kurang 60%.
Perbanyakan dengan cara pencangkokan dilakukan dengan memilih cabang yang cukup tua kira-kira 15 cm dari batang pokoknya, kemudian cabang tersebut diikat atau dibalut ijuk atau sabut kelapa yang dapat menghisap air. Pencangkokan tidak perlu mengupas kulit batang. Cangkok diusahakan selalu basah agar akarnya cepat tumbuh dan ber-kembang. Cangkok dapat dipotong dan ditanaman di polibeg apabila akar yang muncul sudah banyak. Untuk tempat menjalar dibuat ajir dari batang kayu atau bambu. Penyiraman dilakukan satu sampai dua kali dalam sehari tergantung cuaca. Penanaman di lapangan dilakukkan pada awal musim hujan dan sebagai tiang panjat dapat digunakan tanaman dadap dan kelor. Jarak tanam dapat digunakan 1 x 1 m, 1 x 1,5 m tergantung kondisi lahan.

Tanaman sirih merah menyukai tempat teduh, berhawa sejuk dan sinar matahari 60-75 persen. Tanaman sirih merah tumbuh subur dan bagus di daerah pegunungan. Bila tumbuh pada daerah panas, sinar matahari langsung, batangnya cepat mengering. Selain itu, warna merah daunnya akan pudar. Padahal kemungkinan khasiatnya terletak pada senyawa kimia yang terkandung dalam warna merah daunnya.

Sumber : diambil dari berbagai sumber

No comments:

Post a Comment