Sunday, July 25, 2010

Amankan tabung gas elpiji

KONVERSI minyak tanah ke Elpiji sejak 2007 silam ternyata tak hanya menebarkan manfaat tapi juga keresahan. Pasalnya dari hari ke hari, utamanya tahun 2010, kejadian meledaknya Elpiji kian sering terjadi. Bahkan peristiwa ini tak hanya menjamah kawasan padat penduduk.

Pagi hari 27 Mei 2010, ledakan Elpiji terjadi di Tower A, Riverside Apartement Pluit - Jakarta Utara. Sedangkan 12 Juni 2010 silam, dua orang warga di Probolinggo mengalami luka bakar serius akibat ledakan tabung gas Elpiji 12 Kg.

Supaya tak ada lagi korban berjatuhan, yuk ikuti penelusuran Mom&Kiddie mengenai Safety Elpiji. Konon kalau digunakan dan dirawat dengan tepat, Elpiji bisa sangat ‘bersahabat’ loh!

Bukan Tabung Gas yang Meledak!

Dijelaskan oleh Basuki Trikora Putra, VP Corporate Communication Pertamina, “Dari keseluruhan kasus yang terjadi selama ini tidak ada tabung Elpiji yang meledak. Yang terjadi adalah kebocoran gas yang terakumulasi di dalam ruangan tertutup, di mana dalam ruangan itu terdapat sumber api. Maka volume gas yang semakin mengembang menyambar sumber api dan dari sanalah asal bunyi ledakan, karena pemuaian gas yang bocor.”

Jika diamati mengapa lebih banyak tabung 3 kg yang meledak dibandingkan 12 kg? “Kualitas baja dari PT Krakatau Steel sebagai bahan pembuat tabung Elpiji 3 kg dengan 12 kg sebenarnya sama saja. Jadi sama sekali tak ada hubungan antara kualitas bahan pembuat tabungnya dengan statistik tabung 3 kg yang lebih banyak meledak ketimbang 12 kg!,” urai Tiko, begitu Trikora akrab disapa.

Senada dengan Tiko, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta, Paimin Napitupulu, M.Si mengungkapkan, “Rentetan kejadian ledakan berakibat fatal tersebut mayoritas disebabkan kepanikan dan kurangnya pemahaman masyarakat khsususnya masyarakat menengah ke bawah seputar menggunakan Elpiji dengan tepat dan aman.”

Kembali Tiko menegaskan bahwa praktek ilegal oknum-oknum tak bertanggung-jawab juga menjadi salah satu faktor pendukung terjadinya insiden kebocoran gas yang mengakibatkan terjadinya ledakan. Biasanya oknum melakukan dengan cara memindahkan gas dari tabung 3 kg yang bersubsidi ke tabung 12 kg yang tak bersubsidi melalui cara-cara yang tidak terawasi.

“Oleh karena itu, sangat penting untuk membeli tabung, kompor, regulator dan selang di agen resmi Pertamina dan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI)! Tidak usahlah membeli peralatan atau aksesoris penunjang di luar perangkat resmi yang diproduksi untuk Pertamina!” himbau Tiko.

Cara Mengidentifikasi Kebocoran Gas

Tidaklah sulit mengetahui terjadinya kebocoran gas. Asalkan Moms peka dan tidak panik pasti bisa teridentifikasi dengan baik.

“Tanda-tandanya antara lain tercium bau khas gas Elpiji yang menyengat, terdapat embunan pada tabung ELPIJI di sekitar sambungan pengelasan tabung, neck ring, valve (klep) maupun sambungan foot ring. Lalu ada bunyi mendesis pada regulator,” jelas Tiko.

Lantas setelah mengidentifikasi, apa yang harus segera dilakukan? Kali ini Paimin menerangkan, “Segera lepaskan regulator, matikan sumber api, buka pintu atau jendela di sekitar dapur. Jangan menyalakan api dan perangkat beraliran listrik seperti lampu yang mungkin saja memunculkan percikan api saat dinyalakan. Selanjutnya sesegera mungkin bawalah tabung gas keluar rumah dan letakkan di tempat terbuka!”

Tiko menambahkan, “Jangan malas untuk merawat perangkat Elpiji, jika sudah tak layak pakai ganti dengan perangkat yang baru. Idealnya ventilasi dapur berada di dinding bagian bawah dan mengarah ke tempat aman, mengingat berat jenis Elpiji lebih berat dari udara, maka apabila terjadi kebocoran Elpiji akan berada di bagian bawah lantai atau pintu dapur dengan halaman belakang yang terbuka lebar.”

Untuk mendapatkan informasi lengkap seputar Elpiji, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Contact Centre di: 500-000 atau (021) 79173000. Sedangkan untuk bantuan pemadam kebakaran Moms dapat menghubungi 113 atau 1131. Catat dan simpan baik-baik ya Moms!

Tips Pilih Produk Elpiji – Pertamina!

Untuk menghindari mendapatkan produk di bawah standar yang rentan menyebabkan kebocoran gas, Tiko membeberkan ciri-ciri perangkat Elpiji yang bermutu SNI sekaligus cara perawatannya:

1. Tabung Elpiji
    Ciri-Ciri yang Tepat

  • Penampilan secara umum harus tampak mulus, tidak penyok, atau mengalami kerusakan. Seal cap (plastik pembungkus valve) masih terpasang dengan baik.
  • Pemasangan valve, sisa ulirnya harus masih tampak berkisar tiga hingga lima uliran.
  • Rigi-rigi (bentuk permukaan) hasil las baik (halus dan mulus). Mutu pengelasan baik, tidak terdapat cacat seperti penyok atau retak.
  • Penandaan pada sisi hand guard tabung dengan stamping ‘Diproduksi untuk Pertamina’, kode produksi pabrikan dan nomor seri, water capacity, tara weight, test pressure, bulan dan tahun pembuatan, berlabel SNI pada stamping product-nya.
  • Lingkaran merah di sekitar neck ring dengan lebar pengecatan 20 +/- 1 mm, emboss logo Pertamina, sablon pada sisi hand guard, sablon bulan dan tahun uji selanjutnya.

    Cara Merawat

  • Posisikan tabung berdiri di tempat yang datar, jangan digelindingkan, disimpan pada ruangan yang kering dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
  • Tabung Elpiji diletakkan menjauh dari kompornya atau sumber api lainnya dan harus diupayakan tidak terpapar sinar matahari atau panas secara langsung.
  • Rubber seal (karet) harus selalu ada! Jangan mencungkil-cungkil rubber seal dan menyimpannya. Karena setiap tabung Elpiji diproduksi dan diedarkan sudah bersamaan dengan rubber seal-nya. Pastikan rubber seal dalam keadaan baik, tidak sobek atau grepes. Jangan mencolok-colok valve tabung apabila Elpiji tidak keluar dari tabung, tukarkan dengan penjual atau agen.
  • Pastikan segel atau seal cap dalam keadaan baik, pastikan tersedia inner seal cap dalam keadaan baik. Pastikan tidak ada kebocoran pada body tabung bagian las. Pastikan tidak ada kebocoran pada sambungan tabung dan valve. Pastikan tidak ada kebocoran pada sambungan tabung dan regulator.
  • Periksa kemungkinan kebocoran gas dari tabung, kompor, selang maupun regulator dengan cara membasuh dengan air sabun pada bagian-bagian rawan bocor (sambungan regulator dengan valve tabung, sambungan selang ke regulator dan kompor). Apabila terjadi kebocoran akan terjadi gelembung-gelembung udara pada air sabun dan tercium bau khas Elpiji.


2. Selang Karet

    Ciri-ciri yang tepat:

  • Penampilan secara umum harus tampak mulus, tidak penyok, atau mengalami kerusakan. Seal cap (plastik pembungkus valve) masih terpasang dengan baik.
  • Memiliki serat benang atau serat kawat
  • Diameter lubang sesuai dengan sambungan regulator dan kompor.
  • Terdapat merek produk, nominal ukuran lubang, bulan dan tahun kode produksi, serta nomor SNI selang.

    Cara Merawat:

  • Hindari gigitan tikus, sayatan benda tajam, nyala api.
  • Jangan meletakkan selang dengan posisi tertindih dan terlipat suatu benda.
  • Selang harus terpasang erat dengan klem pada regulator maupun kompor.
  • Bersihkan dari sisa-sisa makanan yang bertumpah agar tidak menarik tikus.
  • Sebelum digunakan, lakukan pemeriksaan harian pada selang untuk mengidentifikasi kebocoran gas.


3. Kompor Gas

    Ciri-ciri yang Tepat:

  • Penampilan visual secara umum (harus tampak mulus dan tidak mengalami kerusakan atau penyok). Pemantik berfungsi baik, tidak ada kebocoran pada kompor, kondisi api merata warna dan volumenya, tempat penyambungan selang karet pas dan tidak bocor.
  • Mempunyai tanda pada kompor berupa kode produksi, nama pabrikan pembuat atau merek, nomor SNI.
  • Terdapat buku petunjuk dan garansi sesuai ketentuan produsen kompor.

    Cara Merawat:


  • Selalu bersihkan secara rutin (harian).
  • Lakukan pengecekan rutin pada pemantik, kondisi api, tempat sambungan selang.

Hindari menggunakan kompor minyak tanah secara bersamaan dengan penggunaan kompor gas terutama saat pemasangan regulator.(Mom& Kiddie//nsa)

sumber : kaskus.us

No comments:

Post a Comment